Sunday, September 26, 2010

Ikan dan Ular, Sebuah Tips Permasalahan Hutang



Sekedar sharing. Suatu ketika, saya pergi menangkap ikan, dan banyak sekali mendapatkan ikan. Karena sudah merasa cukup, saya pulang, dengan niat untuk diberikan ke keluarga. Di tengah jalan, ada seekor ular menghadang perjalanan dan mencoba menyerang saya. Lalu, agar selamat saya beri ular itu dengan ikan-ikan. Ikan-ikan itu pun dilahapnya, sampai habis. Dan akhirnya saya pulang tidak membawa apa-apa.

Ini bukanlah kisah nyata, melainkan kejadian dalam mimpi yang minggu lalu sering saya alami. Karena frekuensinya yang sering, mau tidak mau, saya harus memikirkan mimpi tersebut. Mungkin ada pesan dibaliknya.

Lalu setelah berpikir dan mulai mengibarat-ibaratkan. Jika saya analogikan dalam kehidupan nyata. Ikan, adalah upah dari pekerjaan saya. Ular, tak lain adalah utang-utang saya. Ternyata ada benarnya, upah saya selalu habis untuk utang. Mungkin ini pesan yang harus segera ditinjau lagi, agar tidak hanya sekedar menjadi bunga tidur, tapi juga bermanfaat sebagai inspirasi untuk berubah lebih baik dalam hal keuangan.

Saya berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan hutang, tapi yang salah mungkin alasan mengapa kita berhutang? Apakah karena alasan primer? Atau karena sekedar hasrat jangka pendek? Semua jawaban itu ada di diri kita masing-masing.

Tentu, kita semua punya ide atau gaya yang solutif untuk permasalahan utang, karena setiap orang punya history hutang menghutangi. Maka, saya serahkan pada anda semua, argument apa yang pantas untuk menyelesaikan ikan vs ular ini. Tetapi, ada sedikit tukilan saya dari Bapak Ahmad Gozali dalam buku “Perencanaan Keuangan Syariah"-nya bahwa tidak ada solusi apapun bagi masalah utang kecuali melunasinya.

Ini berarti kita harus merubah cara berpikir kita, Hutang adalah kewajiban yang harus diselesaikan. Berarti juga, kita harus membuat prioritas penting untuk menjadikan hutang sebagai urutan pertama pengeluaran bulanan kita. Lalu, Bagaimana jika hutang - hutang kita sudah lunas, kita tidak terjebak lagi dalam hutang?

Ada sedikit saran dari saya yang sudah berhasil melunasi sebagian hutang saya. Mungkin yang diperlukan adalah ilmunya semua puncak kesuksesan, yaitu konsistensi. Konsisten menjaga pengeluaran kita hanya untuk hal-hal yang utama saja, konsisten untuk tidak berhutang selagi kita masih bisa bertunai, konsisten dalam bersikap jujur mengubah kebiasaan buruk, dan konsisten dalam disiplin untuk menjalankannya.

Nah, Silahkan, buka pikiran kita, tanamkan bahwa, “Ayo, kita pasti bisa mengelola keuangan...! dengan baik.”

Depok, September 2010